Metode Analisa Biaya Konstruksi (ABK) yang dijadikan Standar Nasional Indonesia/SNI dan Metode Analisa Biaya Swakelola
- Metode Analisa Biaya Konstruksi (ABK)
Metode Analisa Biaya Konstruksi merupakan hasil penelitian yang dilakukan di Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman, Sebagian besar telah dijadikan standar bernomor SNI. Standar ini menghasilkan anggaran yang lebih murah daripada standar BOW yang sering digunakan pada masa-masa sebelumnya. Standar ini telah dilakukan penyempurnaan dan diberi kode SNI yang diterbitkan oleh Badan Standardisasi Nasional. Pada perencanaan anggaran biaya secara umum, standar ini akan menghasilkan suatu besaran harga yang didalamnya terdapat biaya jasa konstruksi, biaya jasa pembelian dan biaya pajak sesuai dengan aturan yang berlaku.
- Metode Analisa Biaya Swakelola
Metode ini dilandasi pada beberapa hal berikut ini:
- Bahwa masyarakat Indonesia pada umumnya hidup dalam semangat bergotong royong terutama masyarakat pedesaan.
- Bahwa adanya keterbatasan anggaran pemerintah dewasa ini dalam pendanaan
- Bahwa dibutuhkan partisipasi aktif masyarakat dalam pengadaan sarana umum terutama yang akan memberikan multiplier effect bagi kesejahteraan masyarakat tersebut.
- Bahwa masyarakat sendirilah yang paling tahu kebutuhannya
- Perlu ditumbuhkan perasaan memliki.
Metode Analisa Biaya Swakelola akan menghasilkan besaran harga yang lebih murah daripada Metode Analisa Biaya Konstruksi, dengan asumsi seperti berikut ini:
- Biaya jasa konsultasi dan konstruksi dapat diabaikan, karena masyarakat dapat berpartisipasi aktif dengan menyumbangkan ilmunya terutama para ahli arsitek dan sipil
- Biaya upah akan lebih murah, karena prinsip gotong-royong demi kepentingan bersama.
- Biaya bahan akan lebih murah dengan mengeliminasi biaya jasa pembelian, karena pengelola akan membeli langsung ke penyedia bahan dan peralatan konstruksi.
- Disamping itu masyarakat juga dilibatkan terutama dalam memberikan informasi penyedia bahan dan peralatan termurah dengan kualitas yang terjaga baik.
- Biaya pajak juga akan terkurangi sesuai dengan peraturan yang berlaku
Dari uraian diatas, menurut analisa empirik didapat reduksi harga berkisar antara 21-35%.
Sumber : PEDOMAN RENCANA ANGGARAN DAN BIAYA (RAB) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar