- Akses ketenaga kerjaan ke seluruh wilayah
- Pembangunan infrastruktur gedung
- Mutu lembaga pendidikan
- Kualitas guru dan para dosen
- Out put dunia pendidikan.
hingga saat ini belum ada informasi yang berimbang tentang pendidikan baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Pada akhirnya data versi pemerintah yang dijadikan bahan baku perencanaan strategis pendidikan nasional pada tahun-tahun berikutnya. Rakyat miskin akan tetap merasakan mahalnya biaya pendidikan.
Elemen rakyat yang peduli terhadap pendidikan kesulitan untuk mengetahui seberapa besar tingkat partipasi pendidikan rakyat, akses terhadap pendidikan, pengetahuan tentang kualitas pendidikan, biaya pendidikan, persepsi orang tua tentang pendidikan, partisipasi orang tua dalam tata kelola pendidikan dan proses pembelajaran anak secara nasional.
Padahal secara kasat mata, beberapa hari belakangan ini betapa maraknya ketidakadilan pendidikan, khususnya menjelang tahun ajaran baru 2010/2011.
Semakin santer saja isu biaya pendidikan yang semakin mahal. Parahnya, mahalnya biaya pendidikan tidak hanya berlaku pada satu jenjang pendidikan saja. Dari jenjang perguruan tinggi sampai sekolah dasar pun sudah berlaku. Seolah tidak ada lagi kontrol yang tegas dari pihak-pihak yang mengaku peduli terhadap masa depan anak bangsa. Ini ibarat penomena gunung es yang tidak transparan.
Banyak orang tua siswa yang mengeluh dan merasa berat, apa lagi kalau diberlakukan sekolah bertaraf internasional yang syaratnya harus mandiri keuangan dan kurikulum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar